Archive for the ‘Buletin’ Category

BULETIN : Kemenangan Yang Hakiki

25. Kemenangan Yang Hakiki (web)Setiap manusia pasti mengharapkan kebahagiaan di dalam hidupnya. Setiap manusia pasti menginginkan keberhasilan di dalam hidupnya. Bagi orang yang tidak memiliki harta, maka yang dikatakan kebahagiaan dan keberhasilan adalah ketika ia mendapatkan harta. Bagi orang yang sedang sakit, maka kebahagiaan yang diimpikannya adalah ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala menyembuhkannya dari penyakitnya. Bagi seorang pemuda yang belum menikah, maka kebahagiaan menurutnya adalah ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan pasangan yang dapat menerima ia apa adanya. Maka muncul pertanyaan, apakah kebahagiaan yang sebenarnya? Bagaimanakah kebahagiaan yang sebenarnya? Kebahagiaan yang tidak ada kesedihan lagi setelah itu? Apa Kemenangan yang hakiki itu? Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjelaskan tentang keberuntungan yang hakiki, dan kebahagiaan yang sebenarnya dalam firman-Nya, Setiap-tiap yang jiwa pasti akan merasakan kematian. Dan sesungguhnya pada Hari Kiamat sajalah disempurnakan pahala kalian. Barangsiapa dijauhkan dari Neraka dan dimasukkan ke dalam Surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS. Ali ’Imran : 185)

 Di Surgalah tempat kebahagiaan yang sebenarnya. Karena kehidupan dunia ini jika dibandingkan dengan kehidupan akhirat, maka tidak ada apa-apanya. Kehidupan dunia ini jika dibandingkan dengan kehidupan akhirat hanyalah seperti waktu pagi atau waktu sore saja.

[Selengkapnya silahkan bada PDF di bawah ini]

25. Kemenangan Yang Hakiki (PDF)

BULETIN : Amalan Utama di Bulan Dzulhijjah

23. Amalan Utama di Bulan Dzulhijjah (web)Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram.” (QS. At-Taubah : 36)

Empat bulan haram yang dimaksud adalah; Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Al-Muharram, dan Rajab. Sehingga bulan Dzulhijjah merupakan bulan yang mulia, terutama pada sepuluh hari pertamanya. Diriwayatkan pula dari Ibnu ’Abbas Radhiyallahu ’anhuma, dari Nabi Shallallahu ’alahi wa Sallam beliau bersabda, ”Tidak ada amalan yang dilakukan pada sepuluh hari  yang lebih utama daripada yang dilakukan pada hari-hari (bulan Dzulhijjah) ini.” Para sahabat bertanya, ”Tidak pula jihad?” Beliau menjawab, ”Tidak pula jihad, kecuali seorang laki-laki yang keluar dengan jiwa dan hartanya lalu ia tidak kembali dengan membawa apapun.” (HR. Bukhari Juz 1 : 926)

Dan para salaf dahulu juga mengutamakan sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Berkata Abu Utsman An-Nahdi Rahimahullah;

”Adalah para salaf mengagungkan tiga waktu dari sepuluh hari yang utama; sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, dan sepuluh hari pertama bulan Muharram.” (Latha’iful Ma’arif, 80)

[Selengkapnya silakan baca PDF di bawah ini]

23. Amalan Utama di Bulan Dzulhijjah (pdf)

BULETIN : Nasakh

22. Nasakh (web)Di dalam syari’at Islam ada beberapa dalil yang menghapus dalil yang datang sebelumnya. Inilah yang dikenal dengan istilah nasakh. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman;

“Ayat mana saja yang Kami nasakh atau Kami jadikan (manusia) lupa kepadanya, Kami akan datangkan yang lebih baik darinya atau yang sebanding dengannya. Tidakkah engkau mengetahui bahwa sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Baqarah : 106)

Di antara hikmah adanya nasakh dalam syari’at Islam adalah :

1. Memperhatikan maslahat hamba dengan cara menetapkan syari’at yang lebih  bermanfaat  bagi  mereka  dalam  urusan  agama  dan  dunia mereka.

 2. Adanya tahapan dalam menetapkan syari’at hingga menjadi sempurna.

 3. Menguji orang-orang mukallaf dengan cara mempersiapkan mereka untuk menerima perubahan dari satu hukum kepada hukum yang lain dan agar mereka ridha terhadap hal tersebut.

 4. Menguji orang-orang mukallaf agar bersyukur jika nasakh tersebut menjadi lebih ringan dan bersabar jika nasakh tersebut menjadi lebih berat. (Al-Ushul min ‘Ilmil Ushul, 38)

[Selengkapnya silahkan baca PDF di bawah ini]

22. Nasakh